January 10, 2011

..,CEGATLAH AKU DI ANTARA MEKAH DAN YATSRIB,..pelajaran yang tercecer di balik peristiwa hijrah.


Kota Mekah pagi menjelang siang.Hiruk pikuk orang-orang di sekitar Ka'bah memecah kesunyian. Sebagian mereka sibuk hilir mudik,sebagian khidmat di depan sesembahannya sendiri sendiri yang berupa patung-patung yang sangat banyak jumlahnya di sekitar Ka'bah.Sebagian lagi thawaf mengelilingi Ka'bah, sebuah bangunan tua yang di zaman jahiliyahpun sangat dihormati dan dicintai oleh seluruh penduduk tanah Arab. Sebagian bergerombol membicarakan Muhammad yang sudah hijrah ke Yatsrib dan perkembangan islam di sana.

Semakin siang orang-orang bertambah banyak.Umar bin Khattab yang sejak tadi menunggu kesempatan segera saja bergegas menuju Ka'bah. Usai thawaf, dengan menyandang pedang ia berdiri gagah dan berteriak lantang " wahai orang-orang Mekah,ketahuilah aku, Umar bin Khattab besok pagi akan hijrah ke Yatsrib menyusul Rasulullah Muhammad. wahai penduduk Mekah, barang siapa di antara kalian yang ingin istrinya menjadi janda dan anak-anaknya menjadi yatim, maka cegalah aku di sepanjang perjalanan dari Mekah ke Yatsrib ".

Esok harinya Umar benar-benar berangkat hijrah ke Yatsrib. Tak seorangpun kaum kafir Mekah yang berani ambil resiko untuk mencegatnya dan menghalangi perjalanannya. Mereka sadar dengan siapa mereka berhadapan. Umar bin kHattab singa padang pasir yang paling ditakuti oleh seluruh penduduk Mekah. Tak ada seorangpun yang cukup 'gila' untuk berurusan dengannya.Maka akhirnya sampailah Umar bin Khattab ke kota Yatsrib dengan aman dan selamat tanpa ada gangguan.

Allahu Akbar,...!

"Duhai Allah, kapankah kami Engkau beri pemimpin yang punya nyali dan ketegasan seperti beliau ?"


* Yatsrib : nama kota tempat hijrahnya Rasulullah sebelum diganti dengan Madinah.


December 26, 2010

MEMPERTANYAKAN KEADILAN ALLAH

Syahdan suatu ketika Nabi Musa AS bermunajat kepada Allah “Ya, Allah, tunjukkanlah keadilanmu kepadaku!.Allah pun berfirman kepada Musa, “Wahai Musa,jika Aku menampakkan keadilan-Ku kepadamu, engkau tidak akan sabar dan tergesa-gesa menyalahkan-Ku”.

“Dengan taufikMu ya Allah
”, kata Musa, “aku akan bersabar menerima dan menyaksikan keadilan-Mu”.

Allah berfirman,“Kalau begitu pergilah engkau ke sebuah mata air di sana .bersembunyilah engkau di dekatnya dan saksikan apa yang akan terjadi”!

Nabi Musa pun pergi ke mata air yang ditunjukkan kepadanya. Tidak lama kemudian, datanglah seorang anak muda dengan menunggang kuda. Ia menaruh sebuah jantung berisi 100 keping uang emas di pinggir mata air itu kemudian turun dari kudanya, mengambil air dan minum. Setelah itu, dengan tergesa-gesa ia pergi sehingga lupa membawa kantung uang yang ditaruhnya.

Tidak lama kemu dian, datanglah seorang anak kecil untuk mengambil air. Ia melihat sekantong uang lalu mengambilnya dan langsung pergi.

Setelah anak itu pergi, datanglah seorang kakek buta. Ia mengambil air untuk minum, berwudhu dan sholat. Usai sholat, datanglah pemuda penunggang kuda tadi untuk mengambil uangnya yang tertinggal.Tetapi kantung uangnya sudah tak ada. Ia mendapati kak ek buta itu sedang berdiri dan bersiap siap beranjak pergi.

“Wahai kakek tua, engkaukah yang mengambil kantongku yang berisi 100 keping uang emas?" tanya si pemuda.

Betapa kagetnya kakek itu. Ia berkata, “Bagaimana aku mengambil kantong uangmu,sedangkan aku tidak dapat melihat? jawab si kakek. "Jangan bohong! Tidak ada orang lain di sini selain dirimu”! bentak si pemuda penunggang kuda. Setelah bersitegang, akhirnya kakek buta itu dibunuhnya. Kemudian, ia menggeledah baju si kakek, sayang ia tidak menemukan uang yang dicarinya dan pergi dengan tangan hampa.

Menyaksikan keja dian tersebut nabi Musa tak tahan untuk 'protes' kepada Allah SWT, “Ya Allah, bagaimana mungkin? Kakek tua itu tidak bersalah kenapa Engkau biarkan ia terbunuh?"Anak kecil itu tak tahu apa apa kenapa Engkau berikan rezeki dengan uang emas sedemikian banyak? Sungguh kasihan kakek yang malang dan pemuda yg kehilangan uang itu. Hamba sungguh tak mampu memahami kejadian ini. Namun hamba yakin Engkau Mah a Adil. Mengapa hal itu bisa terjadi”?

Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk menjelaskan apa yang terjadi. “Wahai Musa, Allah Maha Mengetahui hal-hal gaib yang tidak engkau ketahui. Anak kecil yang mengambil kantong itu sebenarnya mengambil haknya sendiri. Ia adalah anak yatim. Bertahun tahun yang lalu ayahnya bekerja pada ayah si pemuda penunggang kuda itu, tetapi jerih payahnya tidak dibayarkan hingga ia meninggal. Jumlahnya sama persis denga n yang ada di kantong itu, 100 keping uang emas. Adapun kakek buta itu dahulu ia seorang yang fasik dan dia membunuh ayah si pemuda penunggang kuda sampai akhirnya kini bertobat.Nah sekarang fikirkanlah,bukankah Allah Maha Adil? Hutang nyawa dibayar nyawa.Yang membunuh sudah menemui keadilannya, ia terbunuh oleh ahli waris orang yg dahulu dibunuhnya.Uang emas 100 keping sudah kembali kepada yang berhak,yaitu anak kecil itu sebagai ahli waris ayahnya yang meninggal.

Nabi Musa sangat takjub mendengar penjelasan Malaikat Jibril dan hanya bisa tertegun lama.

September 20, 2010

PARA MUSAFIR

aku ini musafir,pergi menuju kePastian.di sepanjang jalan,aku banyak bertemu dengan sesama musafir dengan tujuan yang beraneka ragam.

para musafir hilir mudik,ke berbagai arah.para musafir ada yang dengan langkah pasti bergegas seakan yakin arah itulah yang ditujunya.

banyak di antara mereka yang akhirnya kebingungan dan kecewa,karena setibanya di tempat yang dituju ternyata ia merasa keliru.

para musafir kembali lagi,mundur ke masa silam untuk menata lagi langkah yang lebih realistis yang lebih lebih mereka yakini untuk kemudian keliru lagI dan kecewa lagi.

para musafir menangis di sepanjang jalan,seiring dengan gerimis yang menangis,menjadi hujan air mata,sungai air mata,mengalir ke samudera,bermuara di kedalaman jiwa.

para musafir tertawa terbahak bahak,mabuk gembira,melupakan sejenak perjalanan panjangnya.

sesekali waktu mereka saling tersenyum atau sekedar mengangggukkan kepala,untuk pertanda bahwa mereka bertetangga,tanpa pernah mengerti siapa sesungguhnya ia dan hendak ke mana.

para musafir saling berdiam diri dalam keriuhan,bertegur sapa dalam kesunyian.

sekali waktu kucoba bertanya pada salah seorang musafir,; "hendak kemanakah anda?"

"entahlah",jawabnya."rasanya aku akan pergi ke darimana aku berasal" lanjutnya.

"dari manakah anda?",tanyaku lagi untuk sekedar sedikit mengakrabkan perjumpaan.

"entahlah",jawabnya."rasanya aku berasal dari kemana aku pergi sekarang", lanjutnya.

para musafir saking lamanya di perjalanan lupa tujuan sejatinya merasa jalan itulah tujuannya.

para musafir sibuk mengumpulkan bekal sebanyak banyaknya sampai sampai kepayahan membawanya.

"bawalah bekal yang tahan lama",nasehat kawannya."yang tak mencair,tak meleleh,tak membeku,tak menguap di perjalanan panjangmu".



para musafir,

rindu Pulang,

berduyun,

ke kePastian.

July 18, 2010

Anak anak belajar dari kehidupannya.


Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran


dorothy law nolte, children learn what they live.

May 21, 2010

Indahnya Islam ; Tetesan Air Yang Membawa Hidayah

Tetesan Air Yang Membawa Hidayah

Cuaca dingin musim semi di kota Bashrah masih menyengat.Imam Hasan Al Bashri yang pulang
usai solat Subuh itu harus merapatkan kancing jubahnya dan menutupi kepalanya dengan sorban tebal Persia.Matahari sedikit melirik dari ufuk timur tapi belum menebarlkan kehangatan yang berarti untuk mengusir sengatan dingin.

"Selamat pagi ya Imam," sapa seseorang tiba-tiba.Imam Hasan menoleh,dilihatnya pendeta Buthros tengah jalan kaki cepat di pagi itu. "Oh,Tuan Buthros kiranya." Mereka bersalaman dan berangkulan akrab.

"Tadi saya mengetuk rumah Tuan Imam tapi tak ada jawaban,"kata Pendeta Buthros. "Saya dengar Imam sakit." " Yah,alhamdulillah saya sudah sembuh," kata Imam Hasan.
"Ada yang diperlukan dari saya?" "Tidak ada,saya hanya rindu saja dengan Iman."Hendak ke rumah kiranya?" "Maaf Imam,Insya Allah lain kali saya mampir,"

Pendeta Buthros pemimpin Kristen Ortodok Bashrah itu memang hidup rukun dengan para
ulama Islam zaman itu.Pendeta Burhros secara kebetulan tinggal di atas rumah Imam Hasan Al Bashri.
Setiap pagi keduanya berdialog dan berdiskusi tentang banyak hal.Pendeta Buthros kadangkala menanyakan kepada Imam Hasan Al Bashri tentang sikap dan pandangan Islam tentang Kristen,Yesus Kristus,Maria dan lain sebagainya.Imam Hasan Al Bashri selalu menjawbnya dengan positif.Imam Hasan Al Bashri tidak pernah menyudutkan orang apalagi mengutuk dan memaki.Keyakinan orang dihargainya.

"Pernah Rasulullah junjungan dan panutan kami ditanya seseorang tentang apa itu yang disebut perbuatan baik.Lantas junjungan kami Rasulullah mengutip kata-kata Nabi Isa ibnu Maryam yang dalam Kristen disebut dengan nama Yesus Kristus itu.Yang disebut dengan perbuatan baik adalah berbuat kebaikan untuk orang yang justru menyakitimu."

"Maha Suci Tuhan,"kata Buthros. Rasulullah selalu menyebut Nabi Isa dengan sebutan saudaraku Isa Ibnu Maryam. Rasulullah pernah diminta Jibril untuk menunaikan solat di Bethlehem.Dan ketika ditanya ini apa? Jibril menjawab ini adalah tempat Nbiyullah Isa dilahirkan.Rasulullah dalam perjalanan Isra’dan Mi’rajnya pernah bertemu Nabiyullah Isa dan melakukan dialog. “Maha Suci Tuhan,” pekik Buthros.

Selama mereka berhubungan lebih dari lima tahun tak pernah keluar dari lisan Imam Hasan Al Bashri ajakan untuk masuk Islam.Meski tengah membicaarakan hal-hal krusila dan peka, misalnya soal trinitas,Imam Hasan Al Bashri bisa menjelaskannya tanpa menyakiti hati. Imam Hasan Al Bashri juga cukup menguasai filsafat sehingga membuat Buthros sangat mengaguminya.Pertemuan dan perpisahan antara keduanya selaludiawali dan diakhiri dengan senyum dan pelukkan kasih sayang.BUthros selalau menceritakan kepada para pengikutnya tentang Imam Hasan Al Bashri.Ia selalu bercerita tentang pandangan Islam tentang agama Kristen,Yesus Kristus dan Maria.Buthros selalu mengatakan kepada pengikutnya bahwa Islam bukan agama yang harus dianggap musuh.Islam dianggap memiliki berbagai kesamaan meski juga memiliki beragam perbedaan. “Kita dan Islam dalam melihat Yesus Kristus memang ada perbedaan.Islam memandang Yesus Kristus sebagai Nabi dan kita melihatnya sebagai Tuhan.

Di Bashrah kehidupan beragama sangat harmonis.Pemeluk Kristen kadangkala secara tidak langsung mendengarkan ceramah agama Islam yang diselenggarakan di masjid-masjid. Karena adanya dialog,populasi umat Kristen tidak turun dan tidak ada masalah hubungan antar mereka.

Namun pada suatu saat,Buthros mendengar Imam Hasan Al Bashri menderita sakit hingga Imam absen menjadi Imam salat beberapa hari.Beberapa orang datang menjenguk.Yang terakhir pada pagi itu adalah Butrhros. Melihat kedatangan BUthros,wajah Imam Hasan Al Bashri tiba-tiba cerah. “Tuan Buthros,” teriaknya sambil mengangkat kedua tangannya menyambut kedatangan Buthros yang mengenakan baju kependetaannya berwarna gelap dengan hiasan salib berwarna kuning.Hari itu memang hari Ahad,hari kebaktian umat Kristiani.

“Anda hendak ke kanisah,?”
“ Iya Imam”.
“Sampaikan salam saya untuk jamaah Tuan.”
“Akan saya lakukan.Sakit apa Imam ?”
“Sakit letih.Allah seolah memerintahkan saya untuk beristirahat dari kegiatan,” kata Imam Hasan.

Namun ketika BUthros akan mencium pipi Imam Hasan Al Bashri,secara tak sengaja kakinya menendang sebuah baskom di sisi ranjang itu.Air pun tumpah membasahi lantai dan sebagian Jubah Buthros.

“Air apakah ini Imam?” tanyanya.

Imam Hasan Al Bashri tidak menjawab.Tetapi Buthros lantas melihat keatas.Di atap rumah Imam Hasan masih terlihat menggantung titik- titik air yang siap menetes ke bawah.

“Itu air dari lantai atas Imam?”
“ Iya.”
“Dari rumah saya?”
“Iya.”
“Mengapa Imam tidak pernah bercerita?”
“Tidak perlu.”
“Sudah berapa lama hal ini terjadi?”
“Sekitar dua tahum.”
“Dua tahun? Maafkan saya Imam.”

Buthros tercenung.Air ini pasti jatuh dari kamar mandinya yang tepat berada di atas kamar Imam Hasan Al Bashri.Tapi kenapa Imam diam dan membiarkan saja kejadian itu terjadi selama dua tahun ? Tiba-tiba ia teringat kata-kata Imam yang mengutip hadits Rasulullah yang menyatakan bahwa barangsiapa beriman kepada Allah maka ia haruslah memuliakan tetangganya. Ajaran inilah yang diamalkan Imam Hasan meski terhadap tetangganya yang beragama berbeda.

Tiba-tiba Buthros mendekati Imam Hasan Al Bashri.”Aku ingin membuka baju ini Imam.”
“Jangan.”
“Kenapa Imam melarang?”
“Apa alasan Tuan membuka baju Tuan?”
“Aku ingin memeluk agama Imam..Aku ingin menyatu dengan Imam dalam iman yang sama. Ajarilah aku menjadi muslim.”

Imam Hasan lama tak bereaksi hingga kemudian matanya sembab dan basah dengan air mata.“Saudaraku BUthros,” katanya sambil menariknya dalam pelukan yang dalam. Keduanya terisak tangis. “Aku bersaksi tiada TUhan selain Allah dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah.”

Suara itu menggema dari hati yang dalam.Kata-kata itu menggetarkan siapa saja yang mendengar.Malaikat seolah mengikuti pernyataan itu.Awan yang bergulung berarak di musim semi seolah bertasbih,menjadi saksil, larut dalam tangisan dua insan yang berhati lembut itu.Iman tealah menghangatkan kebekuan dan kedinginan hati di pagi itu,bersamaan dengan suara genta kanisah yang berdentang berkali-kali.

================================================================ Ditulis oleh Musthafa Helmy, dalam majalah Risalah Nahdlatul Ulama No.8/ Thn II/1429H

..,maka hati siapakah yg tak tergetar membaca cerita ini ?
..,bisakah kita menahan air mata membaca cerita ini ?
..,ALLAHU AKBAR !

May 04, 2010

6 Pertanyaan Imam Ghozali

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau
bertanya :

Pertanyaan pertama : “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”
Murid 1 : Orang tua
Murid 2 : Guru
Murid 3 : Teman
Murid 4 : Kaum kerabat

Imam Ghazali : “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI ( Surah Ali-Imran:185) . Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati.”

Pertanyaan kedua : “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?”
Murid 1 : Negeri Cina
Murid 2 : Bulan
Murid 3 : Matahari
Murid 4 : Bintang-bintang

Iman Ghazali : “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak
akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari
ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.”

Pertanyaan ketiga : “Apa yang paling besar didunia ini ?”
Murid 1 : Gunung
Murid 2 : Matahari
Murid 3 : Bumi

Imam Ghazali : “Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali
adalah HAWA NAFSU (Surah Al A’raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.”

Pertanyaan keempat :”Apa yang paling berat didunia ?”
Murid 1 : Baja
Murid 2 : Besi
Murid 3 : Gajah

Imam Ghazali : “Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Ahzab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah(pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah.”

Pertanyaan kelima : “Apa yang paling ringan di dunia ini ?”
Murid 1 : Kapas
Murid 2 : Angin
Murid 3 : Debu
Murid 4 : Daun-daun

Imam Ghazali : “Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat.”

Pertanyaan keenam :”Apa yang paling tajam sekali didunia ini ?”
Murid- Murid dengan serentak menjawab : Pedang

Imam Ghazali : “Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia
ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati”

April 29, 2010

Syair Cinta Rabi'ah Al Adawiyah

1
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada sesuatupun yang menggangguku dalam jumpaMu
Tuhanku, bintang-gemintang berkelap-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu-pintu istana pun telah rapat tertutup
Tuhanku, demikian malampun berlalu
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku Kau Terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau Tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mu
Inilah yang akan selalu ku lakukan
Selama Kau Beri aku kehidupan
Demi kemanusiaan-Mu,
Andai Kau Usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu

2
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

3
Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku

4
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakana
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki

5
Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu

6
Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau

7
Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu

8
Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan karunia atas doaku
Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara
Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan karunia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”

9
Rasa riangku, rinduku, lindunganku,
Teman, penolong dan tujuanku,
Kaulah karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan daku
Apa bukan padaMu aku ini merindu
O, nyawa dan sahabatku
Aku remuk di rongga bumi ini
Telah banyak karunia Kau berikan
Telah banyak..
Namun tak ku butuh pahala
Pemberian ataupun pertolongan
CintaMu semata meliput
Rindu dan bahagiaku
Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun di sisiMu aku telah tiada
Kau bikin dada kerontang ini meluas hijau
Kau adalah rasa riangku
Kau tegak dalam diriku
Jika akku telah memenuhiMu
O, rindu hatiku, aku pun bahagia

touching heart songs

Powered by eSnips.com
 
Copyright© sUdUT hATi